Pages

Mengenang Kepahlawanan dan Keteladanan KI HADJAR DEWANTARA (2)


(KHD dan Konsep Pendidikan Tamansiswa). Semenjak didirikannya, Tamansiswa memegang peranan penting dalam memajukan bangsa ini terutama dalam bidang pendidikan dan kebudayaan. Dengan berlandasakan pada badan perjuangan dan pembangunan, tamanasiswa berusaha untuk menciptakan iklimyang sesuai di masyarakat agar terbentuk suatu sistem pendidikan yang betul-betulberorientasi pada perkembangan sang anak didik. Terutama untuk mewujudkan masyarakat yang medeka baik lahir maupun batinnya. Tidak terjajah dan tidak mengalami tekanan lagi. Tamansiswa sat itu betul-betul menjadi obat daripada sakitnya sistem pendidikan yang diberikan kolonial karena di tamansiswa dengan mengusung rasa kebangsaan yang tinggi, tamansiswa menampung semua golongan yang ada di indonesia untuk bersekolah da belajar. Hal inilah yang akhirnya dikhawatirkan oleh belanda sehingga membuat tamansiswa terseok dalam perjalananya. Tapi setelah terbebas dari segala rintangan, tamansiswa kembali bangkit dan dengan gencar melaksanakan tujuan dan cita-cita semula tanpa harus terhambat lagi.
Sebagaimana termaktub dalam ajarannya, tujuan penbdidikan di tamansiswa ialah membangun anak didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada tuhan yang maha esa, merdeka lahir dan batin, luhur akal budinya, cerdas dan berketrampilan serta sehat jasmani dan rohaninya untuk menjadi anggota masyarakat yang mandiri dan bertangguingjawab atas kesejahteraan bangsa, tanah air serta manusia pada umumnya. Konsep-konsep yang diajarkan Ki Hadjar Dewantara dalam Tamansiswanya, sejalan dengan konsep luar tentang kognitif, afektif dan psokomotorik. Hanya saja berbeda dengan Tamasniswa yang kental dengan nuansa jawa dan indonesianya yaitu dengan menggunakan konsep Tringa, ngerti, ngeroso dan ngelakoni. Tapi walaupun berbeda bunyi, kedua konsep itu sejalan dengan tujuan yang sama untuk menciptakan dan meningkatkan pengetahuan anak tentang apa yang dipelajarinya, meningkatkan pemahaman tentang apa yang diketahuinya serta meningkatkan kemampuan untuk melaksanakan apa yang telah dipelajarinya semula. Untuk melaksanakan ini semua, Tamansiswa menyelenggarakannya lewat tri pusat pendidikan, yaitu dilingkungan keluarga, perguruan dan masyarakat yang kesemua saling koordinasi satu dengan yang lainnya. Dari tri pusat pendidikan inilah yang nantinya melahirkan output yang kelak bisa diandalkan dan kompetitif menghadapi persaingan dengan dunia luar.
Selain itu, dalam Pendidikan Tamansiswa terkenal dengan ciri khas Pancadharmanya yang bersandar pada kodrat alam, kebudayaan, kemerdekaan, kebangsaan dan kemanusiaan. Kodrat Alam yang dimaksud ialah sebagai perwujudan kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa mengandung arti bahwa pada hakikatnya manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa adalah satu dengan alam semesta ini. Karena itu manusia akan mengalami kebahagiaan jika ia menyelaraskan diri dengan kodrat alam yang mengandung segala hukum kemajuan. Kemerdekaan ialah sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa kepada manusia yang memberikan kepadanya hak untuk mengatur hidupnya sendiri (Zelfbeschikkingsrecht) dengan selalu mengingat syarat tertib damainya hidup bermasyarakat. Karena itu, kemerdekaan diri harus diartikan sebagai swadisiplin atas dasar nilai hidup yang luhur, baik hidup sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Kemerdekaan harus menjadi dasar untuk mengembangkan pribadi yang kuat dan sadar dalam suasana keseimbangan dan keselarasan dengan kehidupan bermasyarakat. Kebudayaan ialah keharusan untuk memelihara nilai dan bentuk kebudayaan nasional. Dalam memelihara kebudayaan nasional itu yang pertama dan terutama ialah membawa kebudayaan nasional kearah kemajuan dunia. Untuk kepentingan hidup rakyat lahir dan batin sesuai dengan perkembangan alam dan zamannya. Kebangsaan ialah adanya rasa satu bangsa dalam suka dan duka, serta kehendak untuk mencapai kebahagiaan hidup lahir batin seluruh bangsa. Dasar kebangsaan tidak boleh bertentangan dengan dasar kemanusiaan, bahkan harus menjadi sifat, bentuk, dan laku kemanusiaan yang nyata, dan karena itu tidak mengandung rasa permusuhan terhadap bangsa-bangsa lain. Kemanusiaan ialah darma tiap manusia yang timbul dari keluhuran akal budinya. Keluhuran akal budi menimbulkan rasa dan laku cinta kasih terhadap sesama manusia dan terhadap makhluk Tuhan Yang Maha Esa seluruhnya, yang bersifat keyakinan akan adanya hukum kemajuan yang meliputi alam semesta. Karena itu, rasa dan laku cinta kasih harus tampak pula sebagai tekad untuk berjuang melawan segala sesuatu yang merintangi kemajuan yang selaras dengan kehendak alam.
Didalam Tamansiswa sendiri, sistem pengajaran pun dibuat lebih statis dengan memakai sistem among. Dan para pengajar dalam Tamansiswa disebut dengan sebutan pamong. Ini bertujuan supaya ada kedekatan emosional antara anak didik dengan pendidik. Sistem among sendiri berarti suatu sistem pendidikan yang berjiwa kekeluargaan dan bersendikan kodrat alam dan kemerdekaan. Dengan adanya sistem among seperti ini, maka jelaslah bahwasannya fokus dalam pendidikan di Tamansiswa terletak pada sang anak didik (student centred) dimana didalam sistem ini menekankan pada perkembangan anak didik, bukan berdasarkan rancangan yang disusun oleh pendidik seperti yang sudah banyak terjadi sekarang. Jadi dengan adanya sistem among ini, kemampuan sang anak untuk mengembangkan potensi dirinya diserahkan kepada dirinya sendiri dan pendidik bertugas menjadi pembimbing yang akan mengingatkan anak didiknya bilamana terjadi kekeliruan dan kesalahn. Bukan sebagai monster yang akan memasksakan kehendak kepadaanak didik. Sehingga dengan sistem among seperti ini, output yang dihasilkan ialah manusia yang benar-benar merdeka. Tidak hanya melek hurup, tapi juga melek terhadap realita yang ada. Tidak hanya pandai mambaca aksara, tapi juga pandai membaca gambaran bangsanya kedepan yang lebih baik.

Melki AS

0 komentar:

Posting Komentar

Featured

 

BIDADARI KECILKU

BIDADARI KECILKU

EKSPRESI

EKSPRESI

Once Time Ago

Once Time Ago

Aspiratif CyberMedia Copyright © 2009 WoodMag is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template