Pages

MoU MPR RI dengan Tamansiswa



YOGYAKARTA-Bertempat di Pendopo Agung Tamansiswa, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) HM Taufik Kiemas dan Ketua Umum Majelis Luhur Persatuan Tamansiswa (MLPT) Ki Tyasno Sudarto, bersama-sama menandatangani nota kesepahaman (Memorandum Of Undestanding/ MoU) antara MPR RI dengan Perguruan Tamansiswa (28/04/2010). MoU ini merupakaan jalinan kerjasama antara pemerintah dengan Tamansiswa dalam menyelenggarakan kegiatan peningkatan kualitas pendidikan, pengembangan sumber daya manusia dalam bidang sosialisasi empat pilar kenegaraan yakni Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhineka Tunggal Ika
Adalah merupakan tanggungjawab bersama untuk memperjuangkan harapan-harapan agar bangsa ke depannya bisa jadi lebih baik. Tentunya ini membutuhkan dukungan dari semua komponen. Untuk mewujudkan tersebut sesuai supremasi konstitusi, maka di perlukan upaya nyata. Demikian yang disampaikan HM Taufik Kiemas dalam sambutannya. Lebih jauh menurutnya bahwa konsitusi negara itu bukan hal yang mudah. Maka diperlukan usaha bersama sesuai tugas dan peran masing-masing. “Dengan memahami utuh tentang konstitusi, maka pemahaman yang baik pula tentang supremasi konstitusi akan jadi lebih baik lagi” lanjutnya.
Drs. Slamet Sutrisno, M.Si dalam pengantar penandatanganan MoU mengemukakan bahwa pengkajian Pancasila memerlukan kecermatan tentang ‘apa-nya’ Pancasila, sebagai obyek material dalam suatu studi akademis. Setelah disepakati apa yang mesti di kaji, giliran ‘bagaimana-nya’ melakukan pengkajian harus menunjukan validitas dan akurasi.



“ Hal ini berkenaan dengan obyek formal atau pendekatan keilmuan, sesuatu hal yang memungkinkan kinerja pikir bisa di sebut bersifat keilmuan “ Ungkapnya.
Dalam pengantarnya, Slamet Sutrisno juga memaparkan tentang perspektif pengkajian Pancasila yang mencakup perspektif social sciences, humaniora, filsafat, ideologi dan dimana perlu ‘Mistik Pancasila’ seperti yang pernah di ungkapkan Notonegoro. Secara perspektif social sciences dan humaniora, bisa dilakukan dengan terutama metodologi non-positivistik pada berbagai ilmu sosial seperti sosiologi, antropologi, hukum, psikologi, ekonomi, sastra, sejarah dan cultural studies. Secara perspektif filsafat, bisa dilakukan dengan konsep trilogi yakni filsafat non-eksplisit atau filsafat tradisional, filsafat sistematis dan filsafat kritis. Dan secara perspektif mistik, seperti menyitir Notonegoro 1974, bahwa studi Pancasila boleh jadi akan merambahi ranah mistisisme dengan implikasi munculnya ‘Mistik Pancasila’. “Jauh dimasa kemudian, Notonagoro memperoleh pembenaran ilmiah pada kelahiran krisis ilmiah yang dimulai pada disiplin ilmu fisika dimana tepat di perbatasan krisis itulah muncul implikasi mistik” ungkapnya.
Sementara itu Prof. DR Gunawan M.Pd mengungkapkan bahwa Pancasila sebagai suatu konstruk simbolik yang padat dengan nilai-nilai hakiki keberadaan manusia di Indonesia pada khususnya atau di dunia pada umumnya, baik sebagai individu maupun kelompok, merupakan suatu obyek dasar pembudayaan bagi subyek budaya masyarakat Indonesia tanpa terkecuali. Pembudayaan Pancasila dalam konteks ini jelas menuntut upaya dan atau perjuangan yang serius, sistemik dan sistematik secara berlanjut berkesinambungan tanpa henti bagi seluruh warga bangsa Indonesia pada umumnya dan negara atau pemerintah pada khususnya. Tujuan mendasar keberadaan Pancasila adalah terwujudnya pranata masyarakat, bangsa dan negara Indonesia yang melindungi dan memberdayakan seluruh warga bangsa Indonesia selamanya.



“ Kalau hingga saat ini masih banyak pihak warga masyarakat Indonesia yang sangat kecewa dengan praktik-praktik kehidupan dna berkehidupan masyarakat bangsa Indonesia karena justru sangat banyak yang menyimpang atau bahkan bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, sangat bisa dimaklumi dan wajar adanya. Kewajaran ini tidak dimaksudkan untuk memberikan pembenaran terhadap praktik-praktik yang menyimpang atau masih masih menyimpang dari yang sesungguhnya diharapkan oleh ajaran Pancasila. Kewajaran atas kejadian tersebut mestinya lebih dilihat sebagai bukan penyebab (inisiasi dasar) melainkan sebagai akibat (inisiasi ikutan) dari sesuatu yang memang belum pada tempatnya. Akhirnya, penentu segala keberhasilan kerja bersama adalah kesadaran para pihak yang terlibat itu sendiri “ ungkap Gunawan menegaskan.



Sebelumnya, di Pendopo Agung Tamansiswa juga di adakan Seminar Nasional Pengkajian dan Pembudayaan Pancasila. Seminar ini menghadirkan dua nara sumber yakni Prof. DR. Gunawan, M.Pd (Dosen Pasca Sarjana UST) dan Heri Santoso, SS, M.Hum ( Dosen Pendidikan Pancasila UGM dan Kabid. Penelitian Pusat Studi Pancasila UGM). Seminar yang dihadri oleh 200 an guru Pendidikan Kewarganegaraan (PKN), undangan, dan mahasiswa ini menjadi hangat dengan dicontohkannya cara-cara pengajaran Pancasila yang inovatif dan kreatif oleh Heri Santoso agar siswa tidak bosan. Karena dengan adanya inovasi terhadap pembelajaran pancasila, terbukti dapat meningkatkan kualitas perkuliahan Pancasila terhadap disiplin keilmuan mahasiswa. “Tapi tidak semua inovasi itu sesuai dengan sasaran” ujarnya menangapi pertanyaan peserta seminar.
Acara ini dihadir berbagai perwakilan dari MPR RI sendiri yang ikut serta bersama ketua, unsur Muspida Yogyakarta, Ketua DPRD Tk I Yogyakarta, Seluruh unsur Majelis Luhur Persatuan Tamansiswa, Pinisepuh Tamansiswa, Rektor beserta Wakil Rektor Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa, Guru Pendidikan Kewarganegaraan, dan Persatuan Pemuda Tamansiswa (PPTs) serta Mahasiswa. Acara ini juga di tandai dengan di kukuhkannya Pusat Pengkajian dan Pembudayaan Pancasila Tamansiswa (P4Ts) beserta pengurusnya untuk periode 2009-2014 oleh Ki Tyasno Sudarto. Dan sebelum penandatanganan, terlebih dahulu semua undangan di suguhi dengan pertunjukan seni oleh murid-murid Taman Kesenian Ibu Pawiyatan yang membawakan cerita bertemakan Pancasila.

Melki AS
Continue Reading...

Featured

 

BIDADARI KECILKU

BIDADARI KECILKU

EKSPRESI

EKSPRESI

Once Time Ago

Once Time Ago

Aspiratif CyberMedia Copyright © 2009 WoodMag is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template