Gemericik air merintik hujan
Angsa kecil menari gembira
Bunga bernyanyi du…du….du…..
Pengemis tua duduk di jalan
Menanti pesan menanti berkah
Satu dua mata berbinar
Ingat nasib, ingat keluarga
Yang lama tlah di tinggalkan
Sekali pejamkan mata ia menangis
Meratap sendu rindu kampung halaman
Meski dengan asa dia bunuh sunyi
Meski rindu selimuti hati
Kelaparan menjadi semangat hidup
Bahagia di tengah guratan matahari, Kau..
Bergelut dengan selubung hujan
Kau masih berkorban
Suara kecil derita kemiskinan
Takkan pernah di hiraukan
Tinggal sepi menunggu Tuhan
Runduk..
Bocah kecil berlari telanjang dada
Nasib memakimu dan berpaling muka
Kau manyum menatap malam
Lentera redup teman tidurmu
Lorong gelap jalan takdirmu
Tapi..
Kau tak pernah menyerah
Kau akrab dengan pahit, perih dan terpuruk
Mendung malam membuka jalan untuk hidup
Membuka mimpi menyibak derita
Dan ketika
Hijau bunga menyambut pagimu
Bernyanyi kupu-kupu di rerantingan
Kau mantap menatap hidup
Setelah melewat rinai gerimis malam
Melangkahkan kaki bernyanyi menyambut mentari
Du….du…..du…………
(Melki AS, Jogja 09/01/10 ; Sketsa Cinta Orang Jalanan)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar