Kalut membelenggu tak bersuara
Menyimpan bara di tengah damai
Meneteskan asa panjang jalan sutera
Datang kau tawarkan impian dunia
Pergi kau tawarkan harapan hampa
Membalik fakta dari kebodohan
Membingkai rasa tinggalkan gulana
Aku terjebak ditengah jalan
Sesat dalam rimbanya pencarian
Gelap dalam terangnya binar
Tertekan dalam menyisakan penat
Kalut…………………
Semuanya remang
Aku jatuh di tikam impian
Perih meradang menusuk jiwa
Meratap dalam ketidakpastian jalan
Terbakar keinginan tak berpanjang
Bara bagai pisau bermata dua
Merah darah dekap derita dan air mata
Tapi tetap kan ku peluk cerita ini
Walau menggores luka menyayatkan hati
Jatuh daun kedalam api
Mentari jingga tiba di padangan
Tinggalkanlah budi tinggalkan hati
Hidup sendiri tak baik terkenang
Tapi satu yang kupinta
Lihat dan dengarkan suara ini
Karena derita adalah sepotong roda kecil pedati
Yang berputar dan jauh berlari
Meski berlumur dusta sepenggal derita
Bara……….
Ku peluk dikau dalam kekalutan
Ku genggam dikau meski terhinakan
Bara…….
Perhiasan hidup anak manusia
(Melki AS, Jogja 15/01/10, Bara; Sepotong Cerita Anak Manusia)
0 komentar:
Posting Komentar