Suara mengalun di keheningan malam
Denting gitar mendawai pecahkan kepenatan
Mengasa galau di tengah kepalsuan
Nyanyikan kasih kisah yang pilu
Semakin lama suara berdentang
Nada sumbang tak di hiraukan
Saksi luka hanyalah kebisuan
Pengamen kecil tidur di ubin toko tak beralas
Melawan dingin menyergap raga
Pikirkan nasib mungkinkah berubah
Merah matanya tanda kelelahan
Keringat mengucur di sela mimpi-mimpi
Tapi Pengamen kecil tetap bertahan
Ia tidak mengenal agama
Tidak mengenal arti pendidikan
Hanya tahu mencari nafkah
Menyambung hidup hari demi hari
Menambal nyawa yang tinggal separuh
Menanggung beban yang tidak pernah sirna
Menangis ia dalam keheningan
Tertawa dalam kepedihan hidup
Tapi
Ia bahagia
Ia sejuk bagai embun di dedaunan
Meski panas terik membakarnya
Meski hujan dingin mengguyur tubuhnya
Ia tetap bernyanyi untuk negeri
Oh……angin
Dengarkan suara sumbang ini
Kabarkan pada negeri ini sebuah kenyataan
Dan saksi tidak hanya menjadi cerita sunyi lorong yang gelap
Tidak menjadi nyanyi di kesepian remang
Pengamen kecil tidur di ubin toko tak beralas
Kau cerita untuk negeri
(Melki AS, Jogja 15/01/10; Pengamen kecil tidur di ubin toko tak beralas)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar