Kepada kisah kau serahkan jasadmu
Petang membayang di ufuk barat
Di ujung moncong meriam berkarat di pinggir pantai
Ramah ilalang menyambut kedatangan
Bocah kecil botak beringus di pipi
Sambil berlari menepuk dada
Inilah sejarah
Inilah cerita
Sepoi angin berhembus menerpa pelan
Sejuk terasa damai dihati
Tapi sisa adalah sisa
Membias makna tersirat cerita
Meriam karat pun sirna
Rusak karena kepongahan dan kekuasaan sesat
Kini hanya kenangan bekas membayang
Usang dimakan hasrat kota
Dan cerita meriam berkarat berakhirlah sudah
Tanpa penantian dan perjuangan
Tanpa menjelma di dalam sukma
Kau sejarah
Kau ponggah
Ketegaranmu menatap laut
Kebengisanmu menakluk alam
Sia-sia tanpa guna
Kau kalah dengan tangan kuasa
Keangkuhanmu tak berkutik ketika orang mulai memperkosamu
Membawamu dalam Ketiadaartian
Sejenak damai pun berakhir
Membayang menatap langit
Mengingat Perjuangan dari dirimu
Yang kini mati...mati dan mati.....
Berantai hari terasa ingin bersatu
Setelah sekian lama tak berjumpa
Mengurai kisah, cinta dan manisnya bocah kecil
Menanti perjumpaan yang tertunda tertunda
Petang di ujung moncong meriam berkarat di pinggir pantai
(Melki AS, Jogja 12/01/10; Bengkulu Selatan, Kisah Kecil Bocah Ingusan)
0 komentar:
Posting Komentar