Suluh Negri
Aku melawan tapi bukan aku pemberontak
Aku bertarung tapi bukan aku pendekar
Aku berjuang karena aku adalah insan
Insan yang harus bertahan
Insan yang haus akan kenyataan
Aku teracuni pikiran gila
Menyerap nafas jiwa yang merdeka
Menggenggam pucuk kepalan tangan
Aku bergelut ditengah kehidupan
Turunkan kaki turunkan tangan
Meski peluh membendung badan
Meski sengsara menerpa jiwa
Tidakkah kau ingat itu kawan
Ketika raga bergetar karena kelaparan
Dan ruh tercampakkan karena kebiadaban
Mereka tidak butuh wacana
Mereka tidak butuh cerita
Mereka tidak butuh manisnya bibir bicara, dan
Mereka tidak butuh indahnya kata-kata
Yang mereka butuhkan adalah makan
Yang mereka butuhkan adalah obat
Obat untuk raga yang sengsara
Obat untuk jiwa yang kering
Obat untuk hati yang terluka
Dan perlu kalian ingat
Bahwa mereka adalah kita
Kita adalah mereka
Satu dalam kesamaan derajat
Sama dalam kesatuan harkat
dan dengan nama Kebenaran,
Robeklah kesombongan didadamu yang penuh dengan keangkuhan
Karena tak ada guna intelektual itu,
Prestasi yang besar dan menghebohkan
Kalau rakyat masih kelaparan
Sulutlah tanganmu dengan api kebenaran
Pasanglah badanmu demi kemuliaan
Dan jadilah engkau suluh bagi negri ini.
Melki AS, Jogjakarta 03 April 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar