Salam Sayang Selalu Padamu,Semenjak engkau meninggalkan surat terakhirmu waktu itu, berjuta perasaan datang berhamburan. Was-was menyelimuti seluruh tubuh ini. Gemetar terasa lebih mengencang ketika surat itu kubacai kembali. Puitik memang terasa dan cukup argumentatif tentang apa yang telah engkau jelaskan. Tapi mungkin disini engkau melupakan sesuatu, Sayangku, Kekasihku tercinta. Aku sebenarnya tidak perlu menceritakannya lagi padamu, apalagi telah banyak yang telah kita ceriterakan, kita diskusikan...
Langganan:
Postingan (Atom)