Pages

Bung Karno Seniman Teater

Soekarno remaja menyumpal dadanya dengan dua potong roti manis. Nah, sekarang dua potong roti itu disulapnya menjadi payudara palsu yang nemplok di dadanya. Dengan bedak, lipstick dan gaun yang dikenakannya, sekarang dirinya tampak bak gadis jelita. “Untung saja di adegan itu aku tidak perlu mencium laki-laki”, kenang Bung Karno. Masih lekat di ingatannya...
Continue Reading...

Komunisme dan Pan – Islamisme

(PIDATO TAN MALAKA)Kamerad! Setelah mendengar pidato-pidato Jenderal Zinoviev, Jenderal Radek dan kamerad-kamerad Eropa lainnya, serta berkenaan dengan pentingnya, untuk kita di Timur juga, masalah front persatuan, saya pikir saya harus angkat bicara, atas nama Partai Komunis Jawa, untuk jutaan rakyat tertindas di Timur.Saya harus mengajukan beberapa...
Continue Reading...

Haji Misbach: Muslim Komunis

Haji Misbach memiliki posisi yang unik dalam sejarah di Tanah Air. Namanya sedahsyat Semaun, Tan Malaka, atau golongan kiri lainnya. Di kalangan gerakan Islam, memang namanya nyaris tak pernah disebut lantaran pahamnya yang beraliran komunis. Menurut Misbach, Islam dan komunisme tidak selalu harus dipertentangkan, Islam seharusnya menjadi agama yang...
Continue Reading...

Iwan Fals, Penyanyi Jalanan & Jerit Kemanusian

Siapa yang tak mengenal sosok Iwan Fals? musisi sekaligus penyanyi yang lantang dengan lirik lagu-lagunya. Berbagai kritik politik dan social menjadi cirri khas dalam setiap penampilannya. Lagunya demikian dicintai dan menjadi favorit orang-orang di berbagai kalangan. Tapi pernahkah anda melihat dia berbicara panjang tentang kehidupannya di balik semua...
Continue Reading...

Kasih, Ku Damba Kau Dalam Kerinduan

Berdecaak kagum ketika ku melihati engkauTerbayang semua kenangan masa lalu nan indahKita berlariKita bernyanyiBersamaSetelah sekian lama ku tinggalkanRindu menebal di dalam perasaanMenyelimuti mimpi setiap malamMenggebu asa ingin segera berjumpaKasihku,Dulu kita sering berjumpaMerajut kisah nan molek di depan cerminMembakar asmara di dedaunanLantunkan lagu gambaran jiwaMenyemilir air menerpa arusKita tertawaPantai menjadi saksi indah masa ituDebur ombak seirama nada di hatiDi tepian riak kecil...
Continue Reading...

Cerita Untuk Negeri;

Suara mengalun di keheningan malamDenting gitar mendawai pecahkan kepenatanMengasa galau di tengah kepalsuanNyanyikan kasih kisah yang piluSemakin lama suara berdentangNada sumbang tak di hiraukanSaksi luka hanyalah kebisuan Pengamen kecil tidur di ubin toko tak beralasMelawan dingin menyergap ragaPikirkan nasib mungkinkah berubahMerah matanya tanda kelelahanKeringat mengucur di sela mimpi-mimpiTapi Pengamen kecil tetap bertahanIa tidak mengenal agamaTidak mengenal arti pendidikanHanya tahu mencari...
Continue Reading...

Sketsa Cinta Orang Jalanan

Gemericik air merintik hujanAngsa kecil menari gembiraBunga bernyanyi du…du….du…..Pengemis tua duduk di jalanMenanti pesan menanti berkahSatu dua mata berbinarIngat nasib, ingat keluargaYang lama tlah di tinggalkanSekali pejamkan mata ia menangisMeratap sendu rindu kampung halamanMeski dengan asa dia bunuh sunyiMeski rindu selimuti hatiKelaparan menjadi semangat hidupBahagia di tengah guratan matahari, Kau..Bergelut dengan selubung hujanKau masih berkorbanSuara kecil derita kemiskinanTakkan pernah...
Continue Reading...

Ku Peluk Bara dalam Kekalutan

Kalut membelenggu tak bersuaraMenyimpan bara di tengah damaiMeneteskan asa panjang jalan suteraDatang kau tawarkan impian duniaPergi kau tawarkan harapan hampaMembalik fakta dari kebodohanMembingkai rasa tinggalkan gulanaAku terjebak ditengah jalanSesat dalam rimbanya pencarianGelap dalam terangnya binarTertekan dalam menyisakan penatKalut…………………Semuanya remangAku jatuh di tikam impianPerih meradang menusuk jiwaMeratap dalam ketidakpastian jalanTerbakar keinginan tak berpanjangBara bagai pisau bermata...
Continue Reading...

Sajak Kembara Sunyi

Terawang malam menemani kelamGugur senja diterpa anginBersimpuh ku dalam pelukan sang alamBersama duka ku lalui kenyataanDan layu lah bunga sebelum berkembangSatu per satu gadis desa menariMenyeringai, lugu berwarna warniTak kuasa mata terpejamDan harum aroma nafas tak seindah lamunanTerduduk ku dalam beku nya harapanMembisu sejuta pertanyaanlangkah gontai tak pernah berteriakKandas terkubur dalam bayanganBara pun padam tersiram lukaTerguncangBergetarDiamMatiDan...Ketika jerit tak lagi di dengarKuntum...
Continue Reading...

Kelana Tua

Guratan wajah keriputmu masih membekas di pipiPekat bau matahari tak lekang dari tubuhKau pun tetap berdiriTergilas pahitnya zaman kau bertahanBertaruh dengan kejamnya sang asaBerpacu dengan lincah nya putaran waktuKau terus berjalanCerita laut adalah kisahmuBelantara liar nafas semangatmuBadai dan ilalang selimuti kulit tipismuOh…..Kelana tua kecil dan kurusKini…..Kegagahanmu mengarung samudera usai lah sudahBelantara pun tak kau hiraukan lagiDan embun menangis melihatmuBerteman melati setaman...
Continue Reading...

'Dan Sebelum Senja..

Samar dari jauh suara itu menyahut namakuSuara yang berasal dari jeritan nurani terdalamMengisak gelak tawa menyisahkan piluPelan...pelan....pelan.....Pelan....pelan....pelan.....pelan.....Pelan.......Tapi sakit menusuk hatiKu pejam mata bulat initapi bayangnya selalu melambungKuasanya berenang menguasai akalOh Tuhan....tidak miriskah engkauAku menderita, aku sakit, aku terjerumus dalam jurang kehampaanAku hancur.....Kerontang aku berusaha menepiSemakin dekat tapi,Tepian pun tak hendak aku menumpang...
Continue Reading...

“Petang di Ujung Moncong Meriam Berkarat Di Pinggir Pantai’

Kepada kisah kau serahkan jasadmu Petang membayang di ufuk barat Di ujung moncong meriam berkarat di pinggir pantai Ramah ilalang menyambut kedatangan Bocah kecil botak beringus di pipi Sambil berlari menepuk dada Inilah sejarahInilah cerita Sepoi angin berhembus menerpa pelan Sejuk terasa damai dihati Tapi sisa adalah sisa Membias makna tersirat cerita Meriam karat pun sirna Rusak karena kepongahan dan kekuasaan sesat Kini hanya kenangan bekas membayang Usang dimakan hasrat kota Dan cerita meriam...
Continue Reading...

Dari Sepucuk Surat, Kuhampiri Dirimu

Salam Sayang Selalu Padamu,Semenjak engkau meninggalkan surat terakhirmu waktu itu, berjuta perasaan datang berhamburan. Was-was menyelimuti seluruh tubuh ini. Gemetar terasa lebih mengencang ketika surat itu kubacai kembali. Puitik memang terasa dan cukup argumentatif tentang apa yang telah engkau jelaskan. Tapi mungkin disini engkau melupakan sesuatu, Sayangku, Kekasihku tercinta. Aku sebenarnya tidak perlu menceritakannya lagi padamu, apalagi telah banyak yang telah kita ceriterakan, kita diskusikan...
Continue Reading...

BIOGRAFI POLITIK IMAM KHOMEINI

Latar Belakang Keluarga dan PendidikanAyatullah al-Uzmah Sayyid Ruhullah al-Musavi al-Khomeini dilahirkan di kota Khomein, dekat Isfahan, sekitar 300 kilometer selatan Taheran, pada 24 September 1902 (20 Jamadi-al-Thani 1320 H), bertepatan dengan hari ulang tahun Hazrat Fatimah, putri Nabi Muhammad SAW dan Istri Ali Bin Abi Thalib (Imam Syiah Pertama)....
Continue Reading...

Featured

 

BIDADARI KECILKU

BIDADARI KECILKU

EKSPRESI

EKSPRESI

Once Time Ago

Once Time Ago

Aspiratif CyberMedia Copyright © 2009 WoodMag is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template